Dahulu dapat kulihat saat kuselami jernih laut ini.
Kini pudar mengeruh
Dahulu dapat kulihat perkampungan terumbu karang
Kini semua menghilang
Dahulu dapat kulihat canda tawa makhluk penghuninya
Kini semua Binasa
Dahulu dapat kulihat tarian serta lambaian ikan-ikannya
Kini semua hanya sebuah kenangan
Dahulu dapat kulihat sebuah harmoni
Kini semua tinggal ironi
Dahulu dapat kulihat banyak sekali keindahan
Kini semua berubah menjadi kengerian
Aku dapat mendengar sisa sisa jerit kesakitan
Dari setiap sudut puing-puing peradaban alam
Dan mengeraslah gelegar tawa angkara murka
Yang menganiaya detik demi detik
Pahitnya pukat
Perihnya racun
Busuknya bom ikan
Hanya demi nafsu keserakahan
Sang khalifah dunia, yaitu manusia

Tidak ada komentar:
Posting Komentar